Pengalaman Bukanlah Apa yang Terjadi pada diri Kita, tetapi adalah Apa yang Kita Lakukan atas apa yang Terjadi.
Tampilkan postingan dengan label Pribadi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pribadi. Tampilkan semua postingan
Jumat, 08 Juni 2012
Sulit mengenali bakat sendiri?
Tips Mengenali Bakat & Minat Pada Diri Sendiri
Banyak guru bingung dalam mengenali bakat dan minat siswanya. Ada siswa yang selama hidupnya tidak tahu bakatnya karena tidak pernah dieksplorasi. Tetapi ada anak yang dengan sendirinya mengenali bakat dan minatnya. Jika guru membantu anak mengenali bakat dan minatnya tentu perbuatan itu sangat membantu anak dalam mengembangkan hidupnya.
Bakat tidak sama dengan kecerdasan. Bakat lebih mengacu pada motorik maupun keterampilan yang ditampilkan anak. Dengan kata lain, bakat bisa terlihat oleh orang lain. Cara yang dilakukan adalah terus-menerus mengasah bakat melalui latihan. Bakat tidak akan berkembang bila tak ada penguat, sehingga kemudian hilang. Selain bakat, mereka juga mempunyai minat terhadap bidang yang digeluti. Adanya minat juga akan menguatkan bakat tersebut.
“Idealnya, bakat yang dimiliki oleh anak sejalan dengan minatnya. Dengan begitu, potensi atau kemampuan yang dimiliki anak akan tergali secara optimal, sehingga anak mampu berprestasi,”
Bangkitkan Minat
Sayangnya tak semua bisa berjalan beriringan antara bakat dan minat. Ada anak berbakat yang ternyata tidak berminat dengan bakat yang dimilikinya. Bila ini terjadi, kata psikolog lulusan UI ini, diperlukan dukungan lebih banyak dari orangtua, agar bakat anak bisa terasah secara optimal.
Kalau tidak mendapat dukungan dari orangtua atau dibangkitkan minatnya, bakat yang dimiliki anak tidak akan berkembang. Bisa saja anak tersebut agak lambat untuk mengembangkan kemampuannya, terutama ketika menyadari bahwa ia mempunyai bakat dalam bidang tertentu.
Cara mudahnya adalah dengan mengenalkan anak kepada teman-teman sebaya yang mempunyai beragam minat dan bakat.Lakukan Tes Bakat
mau tahu cara mengenali bakat anak??
1. Kegiatan apa yang sering dilakukannya?
2. Mengikuti perkembangan anak dengan cermat.
3. Memberikan berbagai macam stimulus atau rangsangan kepada anak, misalnya dengan memberikan les atau permainan yang variatif.
4. Melakukan tes psikologi (tes bakat) untuk melihat kelebihan dan kelemahan anak. Tes ini bisa dilakukan saat anak berusia 7 tahun atau saat masuk sekolah. Pada usia tersebut sudah terlihat bakat serta minat anak.
Percaya Diri
Percaya Diri
Cara Menghilangkan dan Mengatasi Rasa Malu – Seseorang yang percaya diri biasaya sudah tidak ada lagi rasa malu tapi bukan tak tahu malu maksudnya berani tampil / unjuk gigi . Namun itu hanya sebagian orang saja, kebanyakan orang itu Merasa tidak percaya diri yang menyebabkan Malu. Terus apa yang harus dilakukan?
Ada juga seseorang yang malu pada saat berani tampil dan kemudian membuat sebuah kejadian memalukan (konyol) / kesalahan / kegagalan, jika rasa malu tidak segera di hapus dari diri kita maka rasa malu itu akan membunuh kreatifitas diri kita.
Menurut seorang ahli psikologi, Bernardo J. Carducci, Ph.D, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa malu:
1. Pandang keluar.
Saat melakukan kesalahan, kita pasti merasa seluruh dunia sedang memandangi kita. Padahal ini adalah persepsi yang salah. Kebanyakan orang menghabiskan waktu mereka untuk memikirkan diri mereka sendiri, bukan memikirkan Anda. Dengan menyadari hal ini maka akan membuat Anda dapat mengatasi rasa malu yang hinggap pada diri Anda.
Kenali Rasa Ketidak Nyamanan Anda
Kenali Rasa Ketidak Nyamanan Anda

Kita semua memiliki rasa ketidaknyamanan. Bisa muncul karena jerawat di muka anda, selalu menyesali, tidak nyaman pada teman-teman anda.
Memberikan nama pada sesuatu hal yang dapat membuat anda merasa tidak berharga, malu atau rendah dapat membantu melawan hal-hal tersebut. Anda bisa menuliskan pikiran anda pada sehelai kertas dan ini dapat membuat perasaan Anda lebih ringan dan bahagia.
Ingat tidak ada seorang pun yang sempurna. Orang-orang disebelah Anda mungkin juga memiliki banyak rasa ketidaknyamanan yang sama dengan anda.
Jika dengan menuliskan masalah anda tidak cukup membantu, anda bisa membicarakannya dengan teman dekat anda atau seseorang yang anda cintai. Membagi pikiran anda akan menolong meringankan beban yang anda tanggung sendiri.
Kenali diri Anda sendiri adalah kesuksesan terhadap rasa percaya diri. Tidak jadi soal seberapa besar perasaan ketidaknyamanan anda, Tuhan telah memberkahi diantara kita dengen suatu bakat tertentu. Temukan sesuatu hal yang anda ahli dan jago di bidang itu dan fokuslah untuk mengembangkannya. Rendah diri adalah pernyataan pikiran yang mendeklarasikan diri anda sebagai Korban.
Jangan biarkan diri anda menjadi Korban!!!!
Jangan biarkan diri anda menjadi Korban!!!!
Sumber : http://surgaberita.blogspot.com/2012/02/10-cara-meningkatkan-percaya-diri.html#ixzz1w67rmYdz
Bisa ngga ya jadi pemberani?
Tips Menjadi Seseorang yang Lebih Berani
1. Berpura-Puralah Anda Adalah Seorang Pemberani.
Jika anda bertukar tempat dengan seseorang yang sangat berani, apa yang akan mereka lakukan jika mereka ada di posisi anda? Jika anda mengenal seseorang yang berani, bayangkan bagaimana mereka akan bertindak. Jika anda tidak mengenal orang seperti itu, pikirkan seorang karakter yang berani dari film atau buku. Habiskan waktu satu jam setiap hari selama seminggu untuk berpura-pura menjadi mereka.
Saat anda melakukannya, pergilah ke suatu tempat dimana orang-orang tidak mengenal anda dan tidak akan terkejut melihat tindakan anda yang mungkin lain dari biasanya. Cobalah lakukan dan lihat apa yang terjadi – anda mungkin menemukan hal-hal luar biasa ketika anda berani, dan anda mungkin akan merasa yakin untuk menerapkan sikap ini pada kehidupan anda sehari-hari.
2. Ambil Inisiatif.
Ketika anda merasa ragu – khususnya dalam berinteraksi dengan orang lain – simpan ego anda dan ambil langkah pertama. Tanyakan pada rekan kerja anda apakah mereka mau pergi ke cafe untuk minum-minum sehabis bekerja. Katakan kepada orang yang anda sukai bahwa anda memiliki 2 tiket konser dan anda ingin orang tersebut ikut dengan anda. Berikan sahabat karib anda pelukan dan minta maaf atas kesalahan yang pernah anda buat sebelumnya.
Berpikir Positif
Kekuatan Berpikir Positif
“Berpikirlah positif!” merupakan kalimat yang mungkin sering didengung-dengungkan orang saat memberi nasihat pada seseorang yang sedang patah semangat atau sedang merasa ‘down’. Banyak orang tidak menanggapi rangkaian kata tersebut dengan serius, karena mungkin mereka tidak benar-benar memahami maknanya, mungkin tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang berguna dan efektif untuk dilakukan, atau bahkan menganggapnya sebagai omong kosong belaka. Berpikir positif adalah suatu sikap mental di mana kita mengharapkan hasil akhir yang bagus dan memuaskan dalam setiap situasi serta tindakan kita. Sebenarnya, berpikir positif berarti menghargai hidup kita. Semua orang pasti ingin berhasil dan tidak gagal dalam hidupnya, bukan? Nah, salah satu cara adalah dengan berpikir positif tersebut. Berpikir bahwa kita pasti bisa melakukan apa yang menjadi cita-cita atau impian kita sehingga pada akhirnya nanti kita bisa berguna bagi orang lain.
Banyak manfaat yang kita dapatkan dengan berpikir positif. Ketika sikap kita positif, tentu saja muncul perasaan nyaman yang penuh dengan ‘bayangan-bayangan’ positif terhadap apa yang kita inginkan terjadi, sehingga lebih banyak energi dan kebahagiaan yang kita dapatkan. Bahkan, imunitas tubuh kita pun akan meningkat yang berdampak pada kesehatan kita secara keseluruhan. Kita pun akan bersikap lebih percaya diri dan suara kita pun akan lebih mantap terdengar.
Benar adanya bahwa pikiran positif dan negatif memiliki ‘kekuatan’ yang sama, yaitu keduanya bisa ‘menular’! Disadari atau tidak, kita semua membawa dampak bagi orang lain yang kita temui melalui aura yang kita pancarkan atau pikiran kita. Demikian juga sebaliknya orang lain pun membawa dampak tertentu bagi diri kita. Tentu saja, orang akan cenderung merasa nyaman dengan mereka yang positif, dan menghindari mereka yang cenderung selalu negatif. Ingat, segala pikiran, perkataan atau sikap kita yang negatif hanya akan memunculkan suasana hati dan tindakan yang negatif saja. Padahal ketika pikiran negatif muncul, ibaratnya kita melepaskan ‘racun-racun’ dalam darah yang menyebabkan perasaan yang lebih negatif lagi. Tanpa disadari, di sinilah akar dari segala kegagalan, rasa frustasi dan kekecewaaan dalam diri.
Langganan:
Postingan (Atom)